PURWOKERTO – Guna menambah wawasan dan pengetahuan, kalangan guru madrasah saat ini didorong agar memanfaatkan perpustakaan. Perpustakaan, hendaknya tidak hanya dikunjungi kalangan peserta didik, tetapi juga para guru.
Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Ibnu Asaduddin mengatakan, selama ini ketika selesai menjalankan tugas mengajar, kalangan guru lebih banyak menghabiskan waktunya di ruangan untuk mengobrol tidak penting dengan rekannya.
Kondisi itu jelas tidak akan bermanfaat bagi kemajuan mereka. ”Maka dari itu harapan kami perpustakaan tidak hanya menjadi tempat bagi peserta didik untuk belajar, tetapi juga bisa menjadi tempat “ngerumpi” bagi para guru.
Berawal dari ini, diharapkan mereka menjadi tertarik untuk membaca buku koleksi perpustakaan, sehingga wawasan pengetahuannya bertambah,” jelas dia di hadapan peserta pelatihan pengelolaan perpustakaan di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, Sabtu (12/11). Kendati demikian, diakui hal tersebut tidak mudah.
Pasalnya untuk menarik minat peserta didik maupun guru berkunjung, setidaknya perpustakaan harus dibuat semenarik mungkin. Tidak hanya jumlah maupun jenis koleksi bukunya yang harus diperbanyak, tetapi tampilannya juga harus ditata dengan rapi. ”Kondisi perpustakaan harus dibuat semenarik mungkin, misalnya ruangannya harus senantiasa terlihat bersih dan rapi.
Demikian pula dengan petugasnya juga harus menarik dan ramah, sehingga membuat pengunjung merasa betah untuk berlama-lama di perpustakaan,” ungkapnya. Bila hal tersebut tidak mendapatkan perhatian dari pengelola madrasah atau sekolah, maka tidak mengherankan bila keberadaan perpustakaann akan sepi pengunjung.
”Bagaimana siswa mau mengunjungi kalau bukunya saja tidak tertata dengan baik dan rapi, apalagi jumlahnya terbatas,” tambah dia. Mulai 2015 sampai 2019 mendatang, lanjut dia, seluruh madrasah diharuskan sudah memiliki perpustakaan sendiri.
Dengan demikian, diharapkan minat peserta didik dan guru untuk membaca buku semakin meningkat, sehingga imbasnya terjadi peningkatan terhadap kualitas. Menurut Ketua Panitia Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan, Sukir, pemerintah saat ini menganjurkan sekolah maupun madrasah untuk mendorong peserta didik agar setiap hari gemar membaca buku.
Kendati demikian, di lapangan masih banyak lembaga pendidikan yang belum memiliki perpustakaan sesuai standar. Selain itu, dorongan bagi peserta didik untuk gemar membaca juga masih kurang.