Purwokerto (14/06) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas terus menggali potensi zakat dari kalangan aparat sipil negara hingga kalangan swasta di Banyumas. Itu dilaksanakan agar target Baznas tahun 2016 sebesar Rp 6 miliar dapat tercapai.
Ketua I Baznas Kabupaten Banyumas, Umar AR mengatakan tahun 2015 lalu, perolehan zakat di Banyumas mencapai Rp 3,48 miliar didominasi kalangan pegawai dari lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Banyumas. Selama tahun 2015 perolehan zakat didapatkan dari kalangan muzakki (wajib zakat) dari instansi pemerintah, Polri, dan swasta.
Instasi yang mendominasi peroleh zakat ini tertinggi didapatkan dari lingkungan Kementerian Agama, disusul kemudian oleh instansi Polri dan selanjutnya kalangan pengusaha swasta. “Untuk Kemenag diperoleh sekitar Rp 1 miliar, sementara dari Polres tiap bulannya sekitar Rp 60 juta.
Kemudian menyusul kalangan dari pihak pengusaha kuliner. Untuk meningkatkan hal itulah, diharapkan wajib zakat bisa memanfaatkan jasa Baznas dalam menunaikan kewajiban zakatnya,” katanya.
Melalui perolehan zakat inilah, Baznas bersama berbagai pihak terutama Kementerian Agama Kab. Banyumas melaksanakan pendistribusian zakat ke masyarakat melalui divisi distribusi dan dayaguna.
Sementara itu, para penyuluh agama di lingkungan Kementerian Agama Kab. Banyumas kini terus berusaha mendongkrak dan menumbuhkan kesadaran berzakat, sodakoh dan swadaya gotong royong. Hal ini dilaksanakan agar keberadaan zakat sodakoh dapat menjadi salah satu upaya mengentaskan kemiskinan.
Penyuluh Agama Islam Kecamatan Pekuncen, Aminudin Soleh mengatakan meningkatnya jumlah zakat maal khususnya yang dipercayakan kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banyumas terbukti memberi manfaat positif kepada warga.
Sejumlah kegiatan sosial mulai dari santunan, sembako, pemberian modal usaha dagang dan peternakan, hingga renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi warga miskin sangat positif.
“Akhir Mei lalu, kami bersama warga jugamengadakan renovasi RTLH di Desa Kranggan, milik Ibu Satinah yang merupakan janda miskin sebatangkara. Sebelumnya juga pernah dilaksanakan renovasi satu RTLH dan ke depan secepatnya ada alokasi lagi dari Baznas untuk RTLH ini,” katanya. (sumber:SM)