PURWOKERTO – Madrasah aliyah (MA), didorong untuk melakukan upaya diversifikasi (penganekaragaman) madrasah sesuai potensi masing-masing.
Langkah ini dipandang perlu sebagai upaya mendorong minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah. Diversifikasi tersebut fokusnya pada beberapa tipologi, yakni madrasah akademik, madrasah kejuruan, madrasah keagamaan, dan madrasah reguler.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Bambang Sucipto melalui Kasi Pendidikan Madrasah, Ibnu Asaduddin, kemarin, mengungkapkan sejumlah madrasah aliyah di Banyumas sudah melakukan langkah menuju diversifikasi.
Di antaranya MAN Purwokerto 2 yang menyelenggarakan program kejuruan berupa keterampilan yang diperuntukkan bagi peserta didik.
Adapun program keterampilan yang diberikan cukup banyak, mulai dari keterampilan tata busana, arsitektur, furniture, akuntasi, komputer, elektro rumah tangga, dan keterampilan memperbaiki alat pendingin ruangan. Para siswa dipersilakan untuk memiliki program keterampilan sesuai dengan minatnya masing-masing.
Dengan memberikan bekal keterampilan kepada peserta didik, lanjut dia, diharapkan setelah lulus mereka mampu bersaing dengan lulusan dari sekolah menengah umum dalam mendapatkan kerja maupun berwirausaha. Namun demikian tidak tertutup pula bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Program Keterampilan
Untuk bisa menyelenggarakan program keterampilan, lanjut dia, madrasah harus mengajukan izin ke Kemenag pusat. Nanti pemerintah pusat akan melakukan pengkajian dan verifikasi terkait kesiapan dari madrasah dalam menyelenggarakan program vocasional tersebut.
”Seluruh madrasah aliyah baik negeri maupun swasta dipersilakan untuk membuka program keterampilan.
Kendati demikian, madrasah tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan, mulai dari ketersediaan ruangan, tenaga pengajar hingga peralatan yang dibutuhkan untuk praktik,” jelas dia.
Kemudian untuk MAswasta, kata dia, di Banyumas terdapat satu lembaga yang menyelenggarakan program keterampilan, yakni MA Miftahul Huda Rawalo. Madrasah ini memberikan bekal keterampilan tentang pertukangan kepada anak didiknya. Meski memberikan bekal keterampilan, namun madrasah tersebut tidak ada yang membuka program keahlian keterampilan.
Keterampilan itu hanya dijadikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler maupun program tambahan. ”MA Kejuruan memang ada, tetapi khusus di Banyumas belum ada. Yang ada saat ini MA dengan program keahlian IPA, IPS dan keagamaan,” ungkapnya.
Ibnu menambahkan, selain dapat memberikan bekal keterampilan kepada peserta didik, bagi madrasah yang menyelenggarakan program keterampilan tidak tertutup kemungkinan juga akan mendapatkan perhatian dari pemerintah, salah satunya mengenai dana bantuan.