Waspadai dan deteksi secara dini pemicu konflik di masyarakat

Maraknya berita-berita yang beredar saat ini mengenai ISIS, gerakan Gafatar, dan yang terkini LGBT yang mengancam keberlangsungan kehidupan bernegara, beragama, dan kerukunan antar umat beragama, maka Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas menyikapi fenomena tersebut dengan menyelenggarakan workshop Pencegahan Konflik Tingkat Kabupaten Banyumas yang berlangsung di Hotel Dominic Purwokerto, Senin (29/02). Workshop dihadiri oleh perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, perwakilan guru, penyuluh agama, kepala KUA, Pondok Pesantren, dan Instansi Pemerintah yang ada di wilayah Banyumas.

Menurut Kepala Kankemenag Kab. Banyumas, Drs. H. Bambang Sucipto, M.Pd.I sekaligus narasumber pada kegiatan tersebut, workshop diselenggarakan dengan maksud meningkatkan kualitas beragama dan kerukunan antar umat beragama sehingga memberikan suasana damai tanpa ada rasa permusuhan, kecurigaan, apalagi kebencian yang dapat memicu konflik antar umat beragama, selain itu juga tercapainya langkah bersama antar semua elemen masyarakat dan pemerintah dalam rangka antisipasi dan pencegahan dini akan terjadinya konflik di masyarakat.

Lebih lanjut Bambang menambahkan bahwa berdasarkan hasil penelitian Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, bahwa faktor agama menduduki peringkat kedua setelah Politik dan Ekonomi sebagai pemicu konflik. Oleh karena itu perlu diwaspadai isu-isu seputar : pendirian rumah ibadah, penyiaran agama kepada penganut agama lain, perkawinan berbeda agama, perayaan hari besar keagamaan, penodaan agama, dan kegiatan aliran sesat / sempalan.

Selain pembicara dari Kankemenag Kab. Banyumas, turut hadir narasumber-narasumber dari FKUB Kabupaten Banyumas, Dr. H. Mohamad Roqib, M.Ag dengan makalahnya yang berjudul “Peran serta FKUB dalam mencegah timbulnya konflik di masyarakat”. Di samping itu hadir pula narasumber dari Kejaksaan Negeri Purwokerto Kasi Intelijen Surayadi Sembiring dengan makalahnya “Peran Serta Tim Pakem Dalam Mengantisipasi dan Penangan Aliran Bermasalah”, dari Polres Banyumas Kasat Binmas Kusnadi, SH dengan makalahnya “Tindakan Kepolisian dalam mengantisipasi munculnya konflik”, dari Kesbangpol Banyumas Drs. Setia Rahendra, M.Si dengan makalahnya “Peran serta pemerintah dalam mengantisipasi konflik dan kerawanan sosial”, dan dari BIN Daerah Jawa Tengah Wara Winahya, S.Sos, M.Si dengan makalahnya “Potensi ancaman dan konflik di Kabupaten Banyumas.”

Open chat
1
Selamat Pagi
Scan the code
Assalamu'alaikum
kementerian Agama Kabupaten Banyumas